Kamis

Renungan Anak: Bruno Dan Ringgo


Bruno Dan Ringgo

Titus 3:2.
Janganlah mereka memfitnah, janganlah mereka bertengkar, hendaklah mereka selalu ramah dan bersikap lemah lembut terhadap semua orang.

Bruno dan Ringgo merupakan dua ekor anjing yang bersahabat. Tetapi persahabatan mereka rusak ketika suatu hari mereka memperebutkan sebuah tulang yang tergeletak di pinggir jalan.

Pertama-tama Bruno yang menemukan tulang itu, dan baru saja hendak mengambil dengan giginya, tiba-tiba Ringgo menyerobot dari belakangnya dan langsung menggigit tulang itu. Akhirnya merekapun bertengkar, saling menggigit, dan saling menggeram. Tulang itupun terlepas dari mulut Ringgo, dan tergeletak kembali di pinggir jalan.

Sementara mereka terus bertengkar., seekor anjing lain muncul dan secara diam-diam membawa pergi tulang itu.

Ketika Ringgo dan Bruno merasa lelah dan kesakitan, karena mereka sudah saling melukai satu sama lain, akhirnya kedua anjing itupun berhenti bertengkar. Dan pada saat mata keduanya mencari-cari tulang yang sudah membuat mereka bertengkar dan membuat tubuh keduanya sakit-sakit, mereka pun menjadi heran.

"Tulangnya sudah tidak ada lagi!... Tulangnya menghilang!" Seru mereka bersamaan.

Akhirnya merekapun menyesal karena telah melakukan tindakan yang sangat bodoh. Seandainya mereka tidak bertengkar..., seandainya Ringgo tidak merebut tulang yang ditemukan Bruno..., seandainya mereka bisa saling ramah satu sama lain, dan mau berbagi tulang dengan sahabatnya itu..., pasti saat ini mereka tidak kehilangan tulang tersebut, dan dapat menikmatinya dengan rasa senang dan bersahabat.

Adik-adik yang manis,
janganlah kita bersikap seperti Bruno dan Ringgo yang bertengkar hanya karena memperebutkan sebuah tulang. Tapi ambillah pelajaran dari pengalaman kedua anjing itu yang kehilangan tulangnya karena mereka tidak mau saling berbagi dan bersikap ramah terhadap satu sama lain.
Jadilah anak yang ramah dan lemah lembut, mau saling berbagi dan menjauhi pertengkaran yang hanya merugikan bukan saja diri kita sendiri, tetapi juga teman-teman yang kita sayangi. Karena pertengkaran akan menghancurkan persahabatan.

Mari kita berdoa :

Dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus, Amin.

Tuhan Yesus,
Bantulah aku untuk menjauhi pertengkaran dengan siapapun, dan ajarilah aku untuk bersikap ramah terhadap semua orang, agar namaMu selalu dimuliakan melalui hidupku.
Di dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.

Lanjutkan dengan doa yang sudah diajarkan Tuhan Yesus, yaitu doa Bapa kami.
Kemudian mari kita menyapa Bunda kita dan memohon doanya dengan berdoa Salam Maria dan ditutup dengan Kemuliaan.

Salam dalam kasih Tuhan,

Rachel

Renungan Anak: Ayam Dan Bebek


Amsal 14 : 30.
Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang.

Seekor ayam bertanya kepada seekor bebek :
"Bebek, kenapa sih telormu selalu terjual lebih mahal dari pada punyaku?"

"Ya, karena telorku lebih besar dari pada telormu!"" Jawab bebek lembut.

Setelah mendengar jawaban bebek, ayam menjadi murung dan sedih, sampai-sampai dia tidak mau makan, sehingga membuat tubuhnya menjadi kurus dan lemah. . Akhirnya bebek yang merasa kasihan melihat keadaan temannya itu, menghampiri ayam dan bertanya :

"Kenapa mukamu selalu murung dan kelihatan sedih, sampai-sampai tubuhmu menjadi kurus seperti ini?"

"Karena aku ingin mempunyai telor sebesar telormu agar bisa terjual dengan harga yang lebih mahal!" jawab ayam lirih.

"o..., jadi kamu iri hati pada telorku yang lebih besar dan lebih mahal dari pada telormu?" sahut bebek prihatin. "coba saja kamu bayangkan bagaimana kalau kamu juga menghasilkan telor-telor sebesar telorku, bukankah kamu akan merasa sangat kesakitan, karena tubuhmu tidak sebesar tubuhku. Dan tidak tahukah kamu kalau banyak sekali anak-anak yang lebih menyukai rasa telormu dari pada telorku, karena telormu biarpun kecil tapi sangat baik bagi kesehatan? Dan lihat, akibat kamu merasa iri hati dan bersedih, membuat hasil telor-telormu sekarang menjadi buruk!"

Mendengar penjelasan bebek yang baik hati itu, akhirnya ayam pun mulai mengerti dan berjanji dalam hatinya kalau dia tidak mau lagi iri hati hanya karena telornya yang lebih kecil dan lebih murah dari pada telor bebek, karena dengan iri hati dapat membuat hatinya menjadi sedih, sehingga membuat tubuhnya menjadi tidak sehat, hasil telornya pun menjadi lebih buruk.

Nah, adik-adik yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus,
janganlah kita bersikap seperti ayam yang dikuasai iri hati, karena iri hati dapat membuat keadaan kita menjadi lebih buruk. Mari kita perhatikan lagi apa yang dikatakan kitab Amsal : Iri hati hanya menyebabkan tulang kita menjadi busuk, tetapi hati yang tenang menyegarkan tubuh.
Tuhan sudah memberikan yang terbaik kepada kalian masing-masing, ada yang diberi kepandaian melukis, berhitung, berenang, menyanyi, bahkan pandai berdoa. peliharalah itu, dan kembangkanlah sesuai potensi yang ada pada kalian. Niscaya, kalian akan menjadi anak yang lebih baik lagi dari pada sebelumnya, dan lebih menyenangkan hati Tuhan, karena berarti kalian sudah mensyukuri apa yang Tuhan percayakan kepada kalian masing-masing.

Mari kita berdoa :

Tuhan Yesus,
jadikanlah aku anak yang memiliki hati tenang, agar aku selalu bersyukur. Dan buanglah segala perasaan iri hati yang hanya membuatku bersedih dan marah. Bantulah aku untuk mampu memelihara dan mengembangkan potensi yang sudah Tuhan berikan padaku untuk kemuliaan namaMu.
Di dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.

Salam dalam kasih Tuhan,

Rachel