Jumat

Puisi. Lukisan Kalbu



Lukisan Kalbu

Karya : Rachel Stefanie Halim


Kata mereka…
Langit itu biru
Awan itu putih

Kata mereka…
Mentari torehkan warna jingga  cemerlang
wajah bundar sang purnama berkilau keperakan
bintang-gemintang terserak berkerlap-kerlip bagai batu berlian

Kata mereka…
Kupu-kupu itu cantik rupawan laksana putri raja yang manja tergolek pada hamparan kelopak bunga berwarna-warni
Burung cendrawasih  menari gemulai pamerkan abstraksi bulu nan memukau

Kata mereka…
Dunia itu tampak indah;
Seindah tubuh perawan di pelupuk jejaka
Manjakan sepasang mata tuk lekat memandang

Namun bagiku…
Dunia itu hitam pekat
Sepekat tinta terhitam

Dan bagiku…
Dunia itu memang indah
Meski terselubung gulita.

Pagi cerah merekah
Sertakan sang mentari tuk sekedar sapa

Tiada kata tiada ucap
Hanya rasa nikmat dalam dekap kehangatannya
Semilir angin bisikan sejuta kata cinta semanis vanila
Burung-burung berkicau riang kisahkan lelucon yang mereka bawa dari seberang sungai

Tatkala purnama tampil di pagelaran langit malam
Kukuk burung hantu kan berdongeng tentang hidup dan kehidupan

Debur ombak berkejaran sampaikan tingkah laku para penghuni laut
Gemericik air sungai pun ramai bicarakan tentang ikan mas di sela bebatuan

Oh alangkah semarak dunia gulitaku
Takjub pun gegap aku tersihir daya semesta
Meski pekat luas terbentang
Namun bak pelukis bebas poleskan kuas warna-warni di atas kanfas
Demikian diri ini pun bebas ekspresikan rasa dan angan dalam lukisan kalbu