Kamis

Happy Wedding Anniversary

Empat tahun sudah kita arungi bahtera rumah tangga bersama,

Suka dan duka kita hadapi,
lewati kelamnya malam, songsong cerahnya mentari.
Dalam topangan tangan-Nya yang lembut, kita mampu tapaki jejak percintaan kita.

Kiranya damai dan kebijaksanaan senantiasa mengikuti tiap ayunan langkah cinta kita, hingga Bapa memanggil kita pulang...

Terima kasihku untuk semua cinta dan kesetiaanmu,I
 love you, Stefanus Wiria, now & forever.

Happy wedding anniversary, my sweet heart...

Selasa

Mata Mama Sudah Sembuh Ya

Waktu kami sedang siap-siap mau pergi ke Lampung, dan aku baru saja selesai memakaikan Glyn baju, tiba-tiba Glyn bertanya padaku, "Mata mama udah sembuh ya?"

Aku agak terkejut sekaligus bingung dengan pertanyaannya. "Memangnya kenapa kalau mata mama udah sembuh?" tanyaku balik.

"Biar mama bisa liat jalanan."

Aku hanya tersenyum sambil berkata, "Makanya Glyn doain mama dong supaya mata mama sembuh."

"Kan udah kemarin di Gereja," jawabnya cepat.

Memang waktu hari Minggu, di gua Maria Gereja St. Laurensius, Glyn bilang ke papanya kalau dia mau nyalin lilin. Sambil didampingi papanya, Glyn menyalakan lilin. Setelah itu, tanpa ada yang menyuruhnya, Glyn berlutut dan berdoa, "Bunda Maria, tolong doain mama ya supaya mata mama sembuh."

Aku sungguh terharu mendengarnya, sekaligus heran mendengar kata-kata yang diucapkannya: Glyn seakan mengerti kalau berdoa kepada bunda Maria, berarti dia minta supaya bunda Maria mendoakannya: "... doain ya supaya mata mama sembuh." Bukannya, "...sembuhkan mata mama ya.".  Sementara kalau dia sedang berdoa kepada Tuhan Yesus, kata-katanya pun menjadi, "Tuhan Yesus tolong sembuhin mata mama ya."

Aku percaya kalau saat itu Roh Kuduslah yang menuntun bibir Glyn untuk mengucapkan tiap kata dalam doanya, dan aku pun yakin kalau bunda Maria, dengan kasih keibuaannya,  akan senantiasa mendoakan kami sekeluarga.

Itulah sebabnya dia bilang kalau dia sudah mendoakan aku waktu di Gereja.
"Oh, jadi minta sekali saja udah cukup ya?" sahutku menimpali.
"Iya," jawab Glyn dengan yakin.

Dari pertanyaan dan jawaban Glyn, aku seakan diingatkan tentang iman seorang anak: Tanpa sedikit pun keraguan, mereka yakin 100% kalau Tuhan Yesus pasti mendengar setiap doanya, meski doa itu baru satu kali didoakan.
Itu sebabnya Tuhan Yesus meminta kepada kita supaya kita menjadi seperti seorang anak kecil. Seorang anak akan meletakkan seluruh kepercayaan dan harapannya pada ayah dan bundanya, karena mereka yakin kalau ayahnyalah yang paling hebat, dan bundanyalah yang paling mengerti akan segala kebutuhannya. Ayah sanggup melakukan segalanya. Di mana ada ayah, semua pasti akan beres dan aman. Dan di mana ada bunda yang selalu berdoa bagi anak-anaknya, maka semuanya akan berlangsung dengan indah dan selaras.

Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka

lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. (Mat 18:2-3)

Lihat Alleluya

Suatu malam, waktu Nur (mbaknya Glyn) sedang sholat di kamarnya, Glyn masuk ke kamar Nur dan langsung berlari lagi keluar. Dia mendekati Weli (mbaknya yang satunya lagi) dan berbisik, "Mbak Weli, tadi aku liat alleluya!!!"

@:-???^^;-??*_*%=D#~~__:)))

Lagu: Inilah Janjiku

Kudatang pada-Mu Tuhan;
bersimpuh di kaki-Mu,
meletakkan bebanku tuk berteduh dalam dekapan-Mu.

Dengan segenap kekuatanku,
kumau mengasihi-Mu,
meski salib yang kupikul menghimpitku dan meremukanku.


Reff:
Inilah janjiku kepada-Mu Yesus:
kukan selalu mencintai-Mu.
Sampai akhir nanti kukan menyembah-Mu,
s'bab Kau satu yang s'lalu tersimpan dalam hatiku.

Lagu: Mazmur 51

(1) Kasihanilah aku, ya Tuhan, menurut kasih setia-Mu.
Hapuskanlah pelanggaranku, Tuhan, menurut rahmat-Mu yang besar.

Reff:
Bersihkanlah aku seluruhnya dari s'gala kesalahanku.
S'bab kusadar akan pelanggaranku yang telah mendukakan Engkau.
Tahirkanlah hatiku, ya Tuhan,
dan perbaruilah batinku.

(2) Janganlah Kau ambil Roh-Mu dariku, s'bab pada-Mu aku berharap.Biarkan aku kembali bergembira, karena kebaikan-Mu yang besar.
(Reff)