gak terasa sudah satu tahun kami mengarungi bahtera pernikahan kami.
Banyak hal yg kami rasakan bersama, baik suka maupun duka.
Terutama untuk aku pribadi, sudah banyak sekali pelajaran yg bisa kupetik dan kujadikan bekal untuk perjalanan kami selanjutnya. Pelajaran yg buat aku semakin dewasa, baik dalam berpikir maupun bertindak.
Aku bener-bener bersyukur, karena Tuhan sudah mengirimkan padaku seorang malaikat yg selalu setia dan sabar dalam mendampingiku, khususnya dalam menghadapi segala tingkahku yg kadang menjengkelkan, kekanak-kanakan, bahkan kadang buat aku sendiri aja kewalahan menghadapi sikapku yg buruk.
Semoga setelah hari ini, aku bisa berusaha untuk bersikap dan berpikir lebih baik lagi, terutama kepada malaikat pelindungku, yaitu suamiku tercinta, dan juga kepada malaikat kecilku yg akan segera muncul ke dunia, memberi keceriaan ditengah-tengah keluarga kami.
Terimakasih Tuhan buat penyertaanMU dalam keluarga kecil yg sudah 1 tahun kami bina ini.
Tapi, hari ini sebenernya aku sedih banget, karena baru kali ini setelah hari pernikahanku, aku jauh dari suamiku. Pas hari ulang tahun pernikahan kami, suamiku kembali ke Jakarta, sementara aku tetap di Sukabumi. Aku bener-bener merasa kesepian. Baru minggu depan lagi kami ketemu. Hiks hiks hiks...
Aku jadi pengen cepet-cepet melahirkan supaya aku punya teman, punya kesibukan, yaitu nengurus bayi mungilku.
Pasti menyenangkan bisa merasakan kulit bayiku yg lembut dan harum.
I love u my husband and my lil angel...
I will love u forever...
Mmmuach...
Aku ini seorang tunanetra. Katanya sih penyebabnya adalah Retinitis Pigmentosa. Makanya aku menjuluki diriku sendiri: "Si gadis remang-remang", karena duniaku memang selalu terlihat remang-remang, redup, nyaris padam! :)
Minggu
Rabu
Rumah Baruku
puji Tuhan...
Akhirnya, Di detik-detik terakhir habisnya masa kontrakan kami di Apartemen, Tuhan sudah menyediakan sebuah rumah yg gak pernah kami duga sebelumnya.
Memang kami sangat mengharapkan bisa mendapatkan rumah di Alam Sutra, selain lingkunganya yg relatif aman, juga bis kantorku lewat persis di depan komplek Alam Sutra, sehingga memudahkanku untuk pulang pergi kantor.
Kami sudah menghabiskan berbulan-bulan keliling Serpong, Karawaci, termasuk dalam Jakarta sendiri buat cari rumah, berharap bisa dapat harga yg lebih murah, tp tetap aja dengan kondisi lingkungan yg mendukung. Maklum.., budget kami terbatas. Hehehe...
Dalam doa sih kita selalu bilang terserah Tuhan aja mau kasih kami rumah di mana, tapi dalam hati sih tetep aja kepengen Alam Sutra. Hehehe...
Sampai tinggal 2 minggu lagi batas waktu kontrakan, barulah kami berhasil menemukan rumah ini. Selain cocok dengan kondisi rumahnya, harga yg kami dapatkan juga termasuk murah dari harga seharusnya. Makanya rumah ini bener-bener anugrah dari Tuhan.
Tuhan tau kerinduan kami, tapi Tuhan juga tau batas kemampuan kami...
Sekarang perjuangan kami tinggal gimana menutup cicilan tiap bulanya.
Jujur aja, buat aku pribadi ini merupakan hal baru. Tantangan baru yg belum pernah aku alami seumur hidup.
Dulu aku gak pernah tau apa itu yg namanya seret keuangan.., nungguin tanggal gajian karena simpenan uang udah mepet...
Dulu yg aku tau cuma kalau mau beli apa tinggal beli karena tabunganku selalu ada isinya, gak pernah sampai kosong. Itupun karena aku ini orangnya termasuk irit dalam menggunakan uang, sehingga aku masih bisa menabung, dan kebiasaan ini sudah aku lakukan dari semenjak aku sekolah, kuliah, sampe kerja sekarang. Belum lagi ditambah kesukaanku berjualan.apa aja bisa kujual asal dpt untung. Hehehe... Lumayanlah buat tambahan uang jajan.
Tapi sekarang aku baru tau apa itu yg namanya seret keuangan... Nungguin tanggal gajian karena simpenan uang udah mepet. Lumayan bikin jantungku empot-empotan juga sich. Padahal yg ngalamin hal ini gak cuma aku sendiri aja, tapi barengan suami, karena kita sama-sama terlibat. Untungnya suamiku sudah terbiasa menghadapi hal seperti ini, yakni seret keuangan, bahkan dia pernah mengalami yg lebih parah dari ini. Jadi senggaknya aku masih kecipratan aura tenangnya. Aku sich banyak belajar dari pengalaman hidup suamiku, sehingga aku bisa lebih tenang dalam menghadapi apapun. Terutama aku makin yakin dengan pertolongan Tuhan yg gak pernah terlambat, selalu tepat waktu, dan yg terbaik buat kami. Kalau Tuhan sudah mempercayakan rumah ini pada kami, maka kami juga percaya kalau Tuhan juga yg akan menolong kami dalam pelunasan KPRnya.
Pokokek kami bersyukur banget dengan rumah ini.
tuhan memang bener2 baik, bahkan terlalu baik buat kami.
Makasih ya Tuhan buat rumahnya..!
Akhirnya tepat awal bulan September ini kami sudah bisa mendmpati rumah baru kami, jadi gak perlu lagi minta perpanjangan kontrak. Hehehe...
Jadi pas bayi kami lahir, yg jatuh pada bulan September ini (khususnya aku dan bayiku) akan langsung memasuki rumah yg baru, bukan lagi ngontrak, tapi benar2 sudah rumah sendiri. Soalnya kan awal September ini aku udah diungsikan ke Sukabumi buat persiapan melahirkan. Jadi aku baru bisa menikmati rumah ini setelah bayiku muncul ke dunia.
Memang satu lagi harapan suamiku terkabulkan, yaitu sudah bisa mfmiliki rumah sendiri sebelum bayi kami lahir, sehingga anak kami gak perlu lagi merasakan capeknya pindah-pindah dari satu kontrakan ke kontrakan lain, seperti yg pernah dia alami. Ibarat kata sih seperti kucing beranak...
Akhirnya, Di detik-detik terakhir habisnya masa kontrakan kami di Apartemen, Tuhan sudah menyediakan sebuah rumah yg gak pernah kami duga sebelumnya.
Memang kami sangat mengharapkan bisa mendapatkan rumah di Alam Sutra, selain lingkunganya yg relatif aman, juga bis kantorku lewat persis di depan komplek Alam Sutra, sehingga memudahkanku untuk pulang pergi kantor.
Kami sudah menghabiskan berbulan-bulan keliling Serpong, Karawaci, termasuk dalam Jakarta sendiri buat cari rumah, berharap bisa dapat harga yg lebih murah, tp tetap aja dengan kondisi lingkungan yg mendukung. Maklum.., budget kami terbatas. Hehehe...
Dalam doa sih kita selalu bilang terserah Tuhan aja mau kasih kami rumah di mana, tapi dalam hati sih tetep aja kepengen Alam Sutra. Hehehe...
Sampai tinggal 2 minggu lagi batas waktu kontrakan, barulah kami berhasil menemukan rumah ini. Selain cocok dengan kondisi rumahnya, harga yg kami dapatkan juga termasuk murah dari harga seharusnya. Makanya rumah ini bener-bener anugrah dari Tuhan.
Tuhan tau kerinduan kami, tapi Tuhan juga tau batas kemampuan kami...
Sekarang perjuangan kami tinggal gimana menutup cicilan tiap bulanya.
Jujur aja, buat aku pribadi ini merupakan hal baru. Tantangan baru yg belum pernah aku alami seumur hidup.
Dulu aku gak pernah tau apa itu yg namanya seret keuangan.., nungguin tanggal gajian karena simpenan uang udah mepet...
Dulu yg aku tau cuma kalau mau beli apa tinggal beli karena tabunganku selalu ada isinya, gak pernah sampai kosong. Itupun karena aku ini orangnya termasuk irit dalam menggunakan uang, sehingga aku masih bisa menabung, dan kebiasaan ini sudah aku lakukan dari semenjak aku sekolah, kuliah, sampe kerja sekarang. Belum lagi ditambah kesukaanku berjualan.apa aja bisa kujual asal dpt untung. Hehehe... Lumayanlah buat tambahan uang jajan.
Tapi sekarang aku baru tau apa itu yg namanya seret keuangan... Nungguin tanggal gajian karena simpenan uang udah mepet. Lumayan bikin jantungku empot-empotan juga sich. Padahal yg ngalamin hal ini gak cuma aku sendiri aja, tapi barengan suami, karena kita sama-sama terlibat. Untungnya suamiku sudah terbiasa menghadapi hal seperti ini, yakni seret keuangan, bahkan dia pernah mengalami yg lebih parah dari ini. Jadi senggaknya aku masih kecipratan aura tenangnya. Aku sich banyak belajar dari pengalaman hidup suamiku, sehingga aku bisa lebih tenang dalam menghadapi apapun. Terutama aku makin yakin dengan pertolongan Tuhan yg gak pernah terlambat, selalu tepat waktu, dan yg terbaik buat kami. Kalau Tuhan sudah mempercayakan rumah ini pada kami, maka kami juga percaya kalau Tuhan juga yg akan menolong kami dalam pelunasan KPRnya.
Pokokek kami bersyukur banget dengan rumah ini.
tuhan memang bener2 baik, bahkan terlalu baik buat kami.
Makasih ya Tuhan buat rumahnya..!
Akhirnya tepat awal bulan September ini kami sudah bisa mendmpati rumah baru kami, jadi gak perlu lagi minta perpanjangan kontrak. Hehehe...
Jadi pas bayi kami lahir, yg jatuh pada bulan September ini (khususnya aku dan bayiku) akan langsung memasuki rumah yg baru, bukan lagi ngontrak, tapi benar2 sudah rumah sendiri. Soalnya kan awal September ini aku udah diungsikan ke Sukabumi buat persiapan melahirkan. Jadi aku baru bisa menikmati rumah ini setelah bayiku muncul ke dunia.
Memang satu lagi harapan suamiku terkabulkan, yaitu sudah bisa mfmiliki rumah sendiri sebelum bayi kami lahir, sehingga anak kami gak perlu lagi merasakan capeknya pindah-pindah dari satu kontrakan ke kontrakan lain, seperti yg pernah dia alami. Ibarat kata sih seperti kucing beranak...
Langganan:
Postingan (Atom)