Selasa

Dearest Tuhan Yesus

Tuhan Yesus,
melalui St. Faustina, Engkau mengajariku banyak hal.
Tentang pengorbanan,
tentang penderitaan yang berkenan di hatiMu bagi keselamatan jiwa-jiwa.

Dulu aku berpikir kalau mengikuti Engkau pastilah akan selalu terbebas dari berbagai macam penderitaan.
Tak Mungkin Engkau mengijinkan anak-anakMu hidup susah.
Karena Yesus telah membayar semuanya itu lewat penderitaanNya di kayu salib.

Karena itulah,
aku sering bertanya dalam hati:
"Mengapa Engkau belum juga menyembuhkan mataku?
Bukankah Engkau telah menanggung semua kelemahan dan penyakit kami di atas kayu salib?
Lalu mengapa aku selalu saja Kau lewatkan?"

O Tuhanku,
tahukah Kau bahwa hatiku sering kali bersedih jika mengingat akan penderitaan yang harus kujalani?
Sebab anggapan bahwa Kau tidak bersikap adil terhadapku,
telah mendominasi pikiranku sedemikian rupa.
Hingga membuatku mudah terluka dan merasa kesal.

Tapi sekarang aku baru mengerti,
bahwa ada penderitaan yang berkenan di hatiMu,
terlebih untuk keselamatan orang-orang berdosa,
yang hatinya masih tertutup amat rapat, keras dan buta.

Ya Yesus kebenaran mutlak,
jika penderitaan yang harus kujalani pun berkenan bagiMu,
maka biarlah itu menjadi silih bagi keselamatan jiwa-jiwa.

Biarlah kebutaan mataku mencelikan mata hati mereka yang belum percaya kepadaMu.
Dan kegelapanku menjadi terang bagi para pendosa yang malang.

Karena jika benar demikian adanya,
maka hal itu merupakan kebahagiaan terbesar yang Kau anugerahkan kepadaku.
sebab itu berarti aku telah Kau perkenankan untuk ikut ambil bagian dalam karya penyelamatanMu.

Ya Yesus yang murah hati,
Kalau kurenungkan apalah arti hidup ini,
apalah arti kebahagiaan sesungguhnya,
maka aku hanya menemukan sebuah makna di dalamnya,
yaitu untuk mengikuti semua kehendakMu.
Sebab Engkaulah tujuan hidupku.
Engkaulah kebahagiaanku.
hanya Engkaulah tempat perhentian bagi jiwaku yang rapuh.

Ambillah seluruh hatiku,
seluruh kehendakku dan perasaanku.
Meski nista isinya dan kotor pelatarannya,
bahkan hatiku yang telah rusak oleh luka dan pemberontakan,
namun aku sungguh rindu mempersembahkannya ke hadapanMu.
Ke hadapan Allahku yang dari padaNya aku memperoleh belas kasihan dan pengharapan.

O Yesus andalanku,
perbuatlah padaku seturut kehendakMu.
Hanya berilah aku kekuatan untuk menanggungnya,
Dan kemampuan untuk tetap taat pada semua rencanaMu.

Biarlah seluruh hidupku memuliakan namaMu,
dan menjadi sarana bagi pertobatan orang-orang berdosa yang malang.

Tidak ada komentar: