Pulang naik ojek sendiri merupakan sebuah prestasi yang perlu dibanggakan buat tunanetra sepertiku, yang lebih terkesan anak mami, dan selalu mendapat pengawasan ketat dari sang ibu suri.
Tapi, akhir-akhir ini, sudah beberapa kali aku berhasil pulang sendiri naik ojek tanpa seorang pun yang dapat melarangku. Itu pun karena suamiku tidak ada pilihan lain. Pekerjaannya di Bitung masih belum selesai, kejebak macet di Meruya, dan untuk selanjutnya, dengan tingkat kepercayaan yang sudah berhasil kubangun, akhirnya dia pun lebih tenang untuk membiarkanku pulang sendiri.
Ketika tiba di rumah, aku benar-benar merasa senang dan bangga bukan main. Rasanya seperti baru pulang dari pertandingan olimpiade sambil menggenggam sebuah medali emas!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar